Kamis, 04 Oktober 2007

akhir sebuah ruang

bohong memang bukan sebuah jalan keluar
aku telah berbohong waktu kirim sms buat neni, aku mengarang berita bohong tentang seorang perempuan yang akan kunikahi awal tahun depan dan ternyata............ berhasil , neni membalas smsku, ngucapin selamat dan bla bla bla. neni berani membalas sms ku karena dia pikir aku telah berhenti mengharapkannya, karena aku telah menemukan seorang perempuan yang lain sebagai penggantinya.
bohong memang bukan sebuah jalan keluar
aku berhasil membohongi neni, aku berhasil membuatnya membalas sms ku, tapi...............
aku takkan pernah berhasil membohongi diri sendiri, aku tak pernah bisa melupakan neni, aku tak pernah bisa mengganti keberadaannya dihatiku dengan perempuan lain. semenjak aku memutuskan mencintainya maka cinta itu kupelihara dan kuagungkan dalam hidupkku bahkan sampai mati sekalipun. aku telah memilihnya. dan aku akan setia dengan pilihanku sampai kapan pun, dan meski apapun yang terjadi.

bohong memang bukan sebuah jalan keluar

kebohongan tidak bisa membuat seseorang keluar dari permasalahan yg kuhadapi. melupakan neni rasanya tidak mungkin, mengejarnya kembali jauh lebih tidak mungkin karena itu akan sangat menyiksanya, mengganggunya dan menghilangkan kesempatannya untuk mendapatkan yg terbaik. jelas aku tidak ingin neni yang kusayangi mengalami hal-hal buruk diatas. demi rasa cintaku padanya aku tak ingin satu hal buruk pun menimpanya.


bohong memang bukan sebuah jalan keluar
jadi kupilih ustadz yunus untuk berkonsultasi. karena dia teman dekat ku sewaktu sma dulu. ustadz yunus seorang anak muda yg kuanggap luar biasa, dia telah menentukan jalan hidupnya sendiri saat aku masih kebingungan mencari identitas diri dan tersesat dengan hal-hal buruk yang membuat ku kehilangan banyak hal berharga dalam hidupku. dia telah mewakafkan dirinya, hidupnya, dan kemudian istri dan anak-anaknya juga diwakafkannya untuk menempuh jalan dakwah. ia istiqomah menempuh jalan hidup yg dipilihnya. tak perduli apapun pendapat orang, apapun masalah yang datang ia tetap keukuh tegak di jalan yang dipilihnya. jalan dakwah. sekarang ia menjadi seorang teman sekaligus anak muda yang kuanggap luarbiasa. dalam usianya yg sama denganku ia telah memiliki sekaligus memimpin sebuah pesantren hafidz Al-qur'an. ada beberapa ratus anak-anak yang menjadi santri menghafal Al_Qur'an


bohong memang bukan sebuah jalan keluar
jadi aku memutuskan selama ramadhan ini menginap di pesantren ustadz yunus, aku harus segera menuntaskan masalah ini. bagi orang lain mungkin masalah ku ini sepele, tapi bagiku ini sudah cukup membuat ku pusing, bingung, lemah dan kehilangan arah. hari-hari di pesantren bersama para ustadz dan santri-santri yang menghafal Al-qur'an cukup menyenangkan, meski perjalanan kekantor menjadi agak jauh, ditambah lagi sesekali harus pulang kerumah karena mama protes kalo aku jarang berbuka puasa dirumah ( mama perempuan hebat yang selalu bisa membuatku merasa senang, tenang, dan dianggap ada ).
bohong memang bukan sebuah jalan keluar
karena jalan keluar sebenarnya justru ku dapat setelah aku berterus terang tentang neni kepada ustadz yunus. menurut ustadz yunus neni di masa laluku mungkin bukan seperti neni di masa sekarang. karena menurutnya aku menyukai sesuatu yg saat itu masih murni , atau bahasa keren ustadz yunus " Pure love " ( istilah apaan sih???? ). menurutnya karena saat itu neni masih belasan tahun, jadi saat ia memberikan perasaan cinta atau sayangnya hampir tanpa pertimbangan logika ataupun rasional, hanya berdasarkan ketertarikan insting dan perasaan saja. nah .. perasaan seperti itu lah membuat aku terus mengingatnya karena setiap aku membandingkan keadaan dulu dengan perempuan-perempuan yg kukenal belakangan ini jelas saja tidak ada, karena perempuan-perempuan yg kudekati belakangan ini bukan anak belasan tahun. tentu saja setiap keputusan mereka selalu dipengaruhi oleh pertimbangan logika dan rasional. bahkan menurut ustadz yunus,,,, sekarang pun besar kemungkinan pola dan cara neni juga seperti itu, telah mempertimbangkan rasional dan logika, bukan hanya ketertarikan yg hanya berdasarkan ketertarikan insting da perasaan. menurut usatdz yunus jika aku berkeras mencari seseorang dengan " pure love" seperti yang kurasakan dulu itu akan membutuhkan pencarian yang panjang dalam waktu yang lama dan dengan hasil yang belum tentu dapat dipastikan ketemu atau tidak.
bohong memang bukan sebuah jalan keluar
karena ketika aku jujur menyampaikan satu hal ke ustadz yunus aku menemukan jawaban da jalan keluarnya. aku bilang " Nus ( yunus ini teman sekolahan ku, satu angkatan diatasku... jadi gak pake tad, bang atau pak..^_^ )" , " aku gak bisa melupakannya." " Aku mengagungkan cintaku padanya". " bagiku dia cinta sejatiku." dia malah tertawa......., tapi justru kalimat setelah tawanya reda menjadi jawaban semua kegelisahanku. " Tidak ada cinta antar lawan jenis yang sejati, yang harus dipertahankan, diperjuangkan dan diagungkan, selain cinta antar lawan jenis setelah mereka diikat tali pernikahan." " satu-satunya cinta antar lawan jenis yang diakui agama adalah cinta yang ada setelah pernikahan." cinta setelah pernikahanlah cinta sejati yang harus diagungkan, diperjuangkan, dan dipertahankan."......
bohong memang bukan sebuah jalan keluar
setuju kawan..eh .. ustadz, baru paham aku. semoga setelah ini aku bisa menjadi lebih kuat.
>>>>>>ngomong2 nus ... ada gak ya anak atau adik kiyai atau ustadz temen2 mu yang bisa gantiin neni...., gak mirip2 kali pun gak papa lah.........^_^..